Jadi, pagi ini saya kehilangan flash disk.
SanDisk Ultra Dual USB 16GB
Lalu saya buat email di milis mahasiswa PCR.
Selamat sore.
Mohon maaf mengganggu waktu teman teman sekalian.
Bagi yang menemukan flashdisk SanDisk 16GB OTG di sekitar lab 325 dan GSG, dimohon untuk menghubungi saya.
Isinya ada file praktikum struktur data, dan banyak sekali file WAV (Audio 002 – **.wav).Hadiah : yang menemukan flashdisknya, boleh untuk kamu setelah aku copy semua isinya.
Atau boleh pilih uang yang setara harga flashdisknya.Terimakasih.
(Attached : gambar flashdisknya)
Lalu datanglah sebuah reply.
Michael Rusli <[email protected]>
Subject : Sebaiknya jangan mengunakan kata-kata berbau “IMBALAN”Selamat Malam,
Kesalahan-kesalahan yang Adek buat.
1. Jangan menggunakan email MHS untuk pencarian barang.
2. Anak PCR kaya-kaya. Tidak perlu yang namanya “IMBALAN”.
3. Adek kelihatan Terlalu Sombong.Udah mengertikan salah Adek apa?
Terima Kasih.
Lalu saya balas :
1. udah sering kayak gitu. jangan salahkan saya.
2. a. jelaskan kenapa ada beasiswa KALAU MEMANG semuanya kaya.
b. aku bukan menganggap yang ngambil imbalan orang miskin. aku cuma mau menghargai dia yang mau mengembalikan dataku.
c. DATANYA LEBIH BERHARGA DARI FLASHDISK NYA.
3. ente gak paham masalah saya.hadiah tak selalu berarti yang memberi lebih kaya. kembali ke masalah penghargaan.
begini.
isi flashdisk sialan itu ada banyak file.
pertama, ada laporan 4 atau 5 modul yang belum dikumpul.
kedua, file WAV disana adalah file sampling untuk natal gereja. untuk membuatnya saja perlu berhari hari dan sekotak decolgen.
ketiga, hampir setiap hari saya latihan, dan tidak ada lagi waktu untuk mengerjakan ulang laporan itu ataupun sampling itu. natal gereja tanggal 16 desember. laporan ntah kapan kumpulnya.
bisa dibayangkan pusingnya saya?saya paham kalau email ini bakal bikin kontroversi.
di satu sisi, orang MUNGKIN akan membantu mencari.
disisi lain, ada anda dan orang lain yang PASTI salah paham.
tapi saya ambil resiko itu. karena cuma saya yang paham seberapa pentingnya data di dalam flashdisk itu dibandingkan harga flashdisknya sendiri.Saya hargai pendapat anda, dan terima kasih.
Lalu ternyata dibalas lagi.
Satu lagi kesalahan anda.
Simpan data penting di drive dan jangan salahkan orang atas kecerobohan yang anda buat.
Lalu saya balas lagi.
saya ada simpan mentahannya di komputer. hanya saja belum diproses.
dan saya tidak menyalahkan siapapun.sudah puas?
NB : sejujurnya email anda tidak membantu saya sama sekali.
Lalu si kawan ini ternyata balas lagi.
Itu makanya. Biar lu tau aja. Itu hal yg sia-sia.
Dan terakhirnya saya balas ini :
jadi sekarang intinya apa?
saya berusaha apa yang saya bisa. kalau tak ada hasilnya, ya sudah. yang penting saya sudah berusaha.kembali saya tekankan, kalau ente ga bisa bantu, mendingan diam.
Yok kita bahas satu persatu. Sabar, ini bakal menjadi artikel yang panjang.
Bagi beberapa orang, data lebih penting daripada harga tempat penyimpanannya sendiri. Termasuk saya.
Itu flashdisk cuma Rp 140 ribu. Tapi waktu kerja saya 10 jam gak bisa dibayar 140 ribu.
Ini masalah kita sebagai orang indonesia. Kita sering langsung menjudge masalah tanpa tahu akarnya apa. Karena ini juga, bisa banyak orang demo tanpa tau kasus aslinya.
Aku punya project MASCHINE di dalam flash disk itu. Ada sekumpulan chopped samples di dalamnya.
Intinya, sekumpulan suara yang dipotong jadi 16 bagian (sesuai jumlah pad MASCHINE).
Samples ini akan digunakan pada natal gereja tanggal 16 desember. Yang jadi masalah, latihan hampir tiap hari, dan samples nya hilang. Ditambah file praktikum. Bisa dibayangkan paniknya saya?
Maschine sendiri sebenarnya punya option Save Group with Samples, yang akan menyimpan group dan samples di internal hard drive. Yang jadi masalah, saya lupa apakah saya CTRL+S biasa (yang dimana samples akan tetap diambil dari posisinya, yang saat itu di flash drive) atau save yang ini. Ini menambah kepanikan saya.
[yang ternyata saya gunakan option ini. Thanks God, kerjaan saya berkurang. Dikit.]
Lalu tentang imbalan.
Imbalan tidak selalu diberikan dari yang lebih kaya. Benar kan?
Menurut saya, jika sebuah kerjaan layak untuk dibayar, saya akan bayar. Ya mungkin beberapa orang tidak perlu uang, seperti si kawan ini, atau mungkin uangnya terlalu banyak dan seenaknya berasumsi kalau semua orang PCR orang kaya … terserahlah. Lagipula kalau semua orang kaya, gak bakal ada beasiswa dari alumni, atau dari pemerintah, atau apalah … ya kan?
Lalu tentang kesombongan.
Bisa dijelaskan saya sombongnya dimana? Dengan saya memberi imbalan, saya sekaligus menekankan kalau isi flash drive itu memang sangat penting, sampai pantas diberikan imbalan.
Salah satu hal yang paling sia sia yang orang Indonesia sering lakukan adalah menasehati orang yang sedang panik.
Aku paham kalau kampus kita yang gak seberapa ini punya Google Drive unlimited, dan memang beberapa aku ada simpan disana. Tapi kan tidak selamanya komputer lab terkoneksi ke internet? Apa kamu terpikir sampai sana?
Solusi Cloud Storage digunakan untuk komputer dengan internet yang (kalau bisa) tidak terputus. Dan kita sama sama paham internet di lab itu gimana.
Lagipula, karena kalian yang tidak bisa menahan diri untuk tidak bersosmed di komputer lab kan, makanya internet lab diputus?
Dan satu lagi, kalau kamu tidak bisa membantu, lebih baik diam.
Karena dengan memperkeruh suasana, kamu makin merusak situasi. Dan yang panik, bisa jadi emosi.
Mikir mikir sebelum reply email.
Dan menurut aku gak penting kalau kamu tau aku punya server cloud storage sendiri di rumah.
UPDATE :
Flashdisknya ditemukan! Dan sesuai janji aku, ya aku kasih hadiah. Karena alasan tertentu, nama pemberi tidak aku umumkan disini.
Lalu langsung banyak yang ngomong sama aku :
Lah si “kawan” bilang gak ada sama dia. Kenapa setelah ada email isi hadiah, dia bilang ada? Jangan jangan memang ada?
dan blablablablabla.
Masalah kita selanjutnya, orang Indonesia itu sering su’udzon (berpikir buruk).
[Ya aku paham itu bukan bahasa indonesia, dan sebagai anak PMK harusnya bukan bahasa itu yang aku pake, tapi ya sudahlah]
Berpikir jelek itu bukannya gak boleh, tapi jauh lebih baik berpikir realistis. Dan positif thinking terlalu banyak juga gak baik.
Lalu si kawan yang diatas tadi bikin email lagi. Kelihatannya dia sudah baca blog ini.
Michael Rusli <[email protected]>
Subject : Kalau mau membuat blog jangan lupa samarkan nama orang.
Ini bukanlah etika yang baik.
Tolong diperbaiki.
Terima Kasih.
Oh, jadi dengan anda mengganggu saya, kamu merasa sudah beretika gitu? Anda lebih banyak mengganggu daripada membantu, jadi diam saja.
Lalu datang email berisi dox dan whois rinaldo.id.
Intinya, dia panik, lalu berusaha menyerang saya. Ini juga salah.
Kesalahan banyak orang indonesia lainnya adalah seringkali menyalahgunakan kemampuan karena bisa. Karena itu banyak koruptor, karena memang bisa.
Sebenarnya kalau dia datang minta maaf sama aku langsung, bisa saja aku hapus posting ini. Atau setidaknya aku sensor namanya.
Tapi dia tidak datang. Jangankan datang, dia malah men-DOX saya. Ini bukan etika yang baik.
Mengakui kesalahan itu lebih baik daripada menyerang yang mengingatkan.
Apalagi mengingat aku gak salah.
UPDATE : Dia lebih memilih report ke hostingku daripada minta maaf!
Oke, gak masalah.
Selengkapnya tentang hosting disini.
Kan susah seperti ini. Padahal apalah susahnya minta maaf yang bener. Ini malah ngereport hosting.
Kalau “ente” baca ini, ente merasa sudah hebat? Bisa menemukan hosting saya HANYA DARI WHOIS?
This time, try harder.
Incoming Terms
- Mending Anda Diam
- Kalau Gak Tau Apa Diam
- Kalau Tidak Mau Membantu Lebih Baik Diam
1 comment